Selingkuh di kantor atau perselingkuhan di tempat kerja sering terjadi baik sengaja atau tidak. Mencegah selingkuh di kantor sangat baik diketahui tips dan triknya, supaya selingkuh di kantor dapat dihindari. Misalnya sekali-kali memuji teman wanita sekantor Anda atau memberi nomor telepon genggam Anda kepada lawan jenis yang baru Anda kenal. Khususnya bagi Anda yang telah menikah dan memiliki keluarga. Masalahnya hal ini dapat memicu timbulnya perselingkuhan di antara rekan sekerja.
Meski awalnya hanya sekadar saling "curhat" dan bercanda, lama kelamaan hal itu akan berubah menjadi hal lain yang memantapkan jalan menuju perselingkuhan. Anda merasa sepi tanpa kehadirannya, meski kenyataanya si dia bukan pasangan Anda sesungguhnya. Akhirnya, hubungan Anda dengan rekan sekerja pun berubah menjadi "perselingkuhan emosional" yang penuh risiko.
Risiko itu datang saat Anda mulai membagi keintiman emosional yang semula hanya dibagi kepada istri. Hal ini dapat mengakibatkan ketidakseimbangan dan keretakan pernikahan. Lantas, untuk menghindari hal tersebut langkah apa saja yang harus ditempuh?
Menurut A Kasandra Putranto, Psi, dari Kasandra Persona Wacana, hal pertama yang harus dilakukan adalah menjaga hubungan tetap solid. Dia mengakui dengan adanya kualitas hubungan suami istri yang solid akan menghindari terjadinya perselingkuhan.
"Biasanya faktor mendasar terjadi perselingkungan, karena hubungan suami istri itu bermasalah," ucap wanita yang kerap disapa Kasandra itu.
Menurut Kasandra, ketika hubungan suami-istri solid, maka akan muncul trust yang memberikan kenyamanan dalam sebuah hubungan. Sehingga untuk melakukan sebuah perselingkuhan, biasanya pasangan akan berpikir ulang dengan akibat-akibat yang akan dialaminya, seperti telah merusak kepercayaan dari orang terkasih.
Selain itu, Kasandra juga menyebut komunikasi dan toleransi dapat juga menjadi solusi untuk meredam perselingkuhan. Namun, toleransi di sini jangan kebablasan dan harus dalam batas
Menurutnya lagi, situasi sosial yang semakin pelik terjadi saat ini juga memberikan kontribusi kepada seseorang untuk melakukan perselingkuhan. Semisal, masalah jenjang sosial yang jomplang dapat menciptakan kehidupan yang hedonis.
"Situasi ini memungkinkan seseorang menuntut pasangan yang sudah mapan. Lebih-lebih didukung dengan faktor kurangnya iman, kemudian memanipulasi situasi bahwa I am better dibandingkan dengan pasangan kita," katanya.
"Kalau pada situasi seperti sekarang ini sebaiknya kita jangan marah kalau pasangan sempat tergoda untuk selingkuh karena ia pun manusia biasa yang bisa khilaf. Namun agar terhindar dari hal itu, sebaiknya ubahlah diri sebatas kemampuan," tambahnya
Langkah terakhir yang Kasandra sebut adalah memberikan waktu bersama (quality time). Maksudnya di sini adalah ada kalanya suami atau istri bisa meluangkan waktu untuk hobinya sendiri. Namun ada waktu bersama dengan pasangan, sekadar makan ataupun nonton di bioskop kesayangan.
"Jadi tidak ada kesempatan untuk memberi waktu luang berbagi dengan yang lain," pungkasnya. Hubungan saling keterbukaan menimbulkan hubungan harmonis dan sejehtera.
.
Meski awalnya hanya sekadar saling "curhat" dan bercanda, lama kelamaan hal itu akan berubah menjadi hal lain yang memantapkan jalan menuju perselingkuhan. Anda merasa sepi tanpa kehadirannya, meski kenyataanya si dia bukan pasangan Anda sesungguhnya. Akhirnya, hubungan Anda dengan rekan sekerja pun berubah menjadi "perselingkuhan emosional" yang penuh risiko.
Risiko itu datang saat Anda mulai membagi keintiman emosional yang semula hanya dibagi kepada istri. Hal ini dapat mengakibatkan ketidakseimbangan dan keretakan pernikahan. Lantas, untuk menghindari hal tersebut langkah apa saja yang harus ditempuh?
Menurut A Kasandra Putranto, Psi, dari Kasandra Persona Wacana, hal pertama yang harus dilakukan adalah menjaga hubungan tetap solid. Dia mengakui dengan adanya kualitas hubungan suami istri yang solid akan menghindari terjadinya perselingkuhan.
"Biasanya faktor mendasar terjadi perselingkungan, karena hubungan suami istri itu bermasalah," ucap wanita yang kerap disapa Kasandra itu.
Menurut Kasandra, ketika hubungan suami-istri solid, maka akan muncul trust yang memberikan kenyamanan dalam sebuah hubungan. Sehingga untuk melakukan sebuah perselingkuhan, biasanya pasangan akan berpikir ulang dengan akibat-akibat yang akan dialaminya, seperti telah merusak kepercayaan dari orang terkasih.
Selain itu, Kasandra juga menyebut komunikasi dan toleransi dapat juga menjadi solusi untuk meredam perselingkuhan. Namun, toleransi di sini jangan kebablasan dan harus dalam batas
Menurutnya lagi, situasi sosial yang semakin pelik terjadi saat ini juga memberikan kontribusi kepada seseorang untuk melakukan perselingkuhan. Semisal, masalah jenjang sosial yang jomplang dapat menciptakan kehidupan yang hedonis.
"Situasi ini memungkinkan seseorang menuntut pasangan yang sudah mapan. Lebih-lebih didukung dengan faktor kurangnya iman, kemudian memanipulasi situasi bahwa I am better dibandingkan dengan pasangan kita," katanya.
"Kalau pada situasi seperti sekarang ini sebaiknya kita jangan marah kalau pasangan sempat tergoda untuk selingkuh karena ia pun manusia biasa yang bisa khilaf. Namun agar terhindar dari hal itu, sebaiknya ubahlah diri sebatas kemampuan," tambahnya
Langkah terakhir yang Kasandra sebut adalah memberikan waktu bersama (quality time). Maksudnya di sini adalah ada kalanya suami atau istri bisa meluangkan waktu untuk hobinya sendiri. Namun ada waktu bersama dengan pasangan, sekadar makan ataupun nonton di bioskop kesayangan.
"Jadi tidak ada kesempatan untuk memberi waktu luang berbagi dengan yang lain," pungkasnya. Hubungan saling keterbukaan menimbulkan hubungan harmonis dan sejehtera.
.
0 komentar:
Posting Komentar