Sebelumnya Komandan Pasukan AS di Afghanistan, Jenderal John R Allen, juga menyampaikan permintaan maafnya kepada Presiden dan masyarakat Afghanistan, terhadap insiden pembuangan Alquran yang dilakukan oleh pasukan AS.
Ia menyatakan telah memerintahkan dilakukannya penyelidikan menyeluruh atas insiden tersebut. Penyelidikan yang akan dilakukan, menurutnya, untuk melihat apakah tentara AS yang berada di pangkalan udara Bagram membuang sejumlah buku berisikan keagamaan Islam, meliputi Alquran secara tidak tepat.
Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama, menghaturkan permintaan maafnya kepada masyarakat Afghanistan, atas insiden pembakaran Alquran oleh pasukan NATO, yang menyebabkan gelombang demonstrasi berdarah di Afghanistan beberapa hari belakangan ini.
Ia berjanji, pihaknya akan menyelidiki kasus tersebut, dan mencari pihak yang bertanggungjawab serta mengambil langkah-langkah agar insiden serupa tidak terulang di masa depan.
"Kami akan mengambil langkah yang sesuai untuk menghindari terulangnya kejadian, termasuk mencari pihak yang bertanggung jawab," ujar Obama melalui suratnya yang dikirimkan oleh Duta Besar AS untuk Afghanistan, Ryan Crocker, kepada masyarakat Afghanistan.
Balasan pembakaran Alquran oleh tentara AS :
Menyusul aksi pembakaran Alquran oleh tentara AS, massa yang marah menghancurkan puluhan batu nisan di Pemakaman Perang Persemakmuran di satu wilayah kuburan Libya. Massa merusak batu nisan kuburan para tentara Inggris dan Sekutu yang terbunuh saat Perang Dunia II.
Batu-batu nisan yang terletak di kompleks Pemakaman Militer Benghazi itu tampak hancur berantakan. Tampaknya, kemarahan warga Libya tak terbendung lagi meski Presiden AS Barack Obama telah menyatakan permintaan maaf atas tindakan tentara AS yang membakar Alquran di sebuah pangkalan militer Afghanistan.
Ia menyatakan telah memerintahkan dilakukannya penyelidikan menyeluruh atas insiden tersebut. Penyelidikan yang akan dilakukan, menurutnya, untuk melihat apakah tentara AS yang berada di pangkalan udara Bagram membuang sejumlah buku berisikan keagamaan Islam, meliputi Alquran secara tidak tepat.
Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama, menghaturkan permintaan maafnya kepada masyarakat Afghanistan, atas insiden pembakaran Alquran oleh pasukan NATO, yang menyebabkan gelombang demonstrasi berdarah di Afghanistan beberapa hari belakangan ini.
Ia berjanji, pihaknya akan menyelidiki kasus tersebut, dan mencari pihak yang bertanggungjawab serta mengambil langkah-langkah agar insiden serupa tidak terulang di masa depan.
"Kami akan mengambil langkah yang sesuai untuk menghindari terulangnya kejadian, termasuk mencari pihak yang bertanggung jawab," ujar Obama melalui suratnya yang dikirimkan oleh Duta Besar AS untuk Afghanistan, Ryan Crocker, kepada masyarakat Afghanistan.
Balasan pembakaran Alquran oleh tentara AS :
Menyusul aksi pembakaran Alquran oleh tentara AS, massa yang marah menghancurkan puluhan batu nisan di Pemakaman Perang Persemakmuran di satu wilayah kuburan Libya. Massa merusak batu nisan kuburan para tentara Inggris dan Sekutu yang terbunuh saat Perang Dunia II.
Batu-batu nisan yang terletak di kompleks Pemakaman Militer Benghazi itu tampak hancur berantakan. Tampaknya, kemarahan warga Libya tak terbendung lagi meski Presiden AS Barack Obama telah menyatakan permintaan maaf atas tindakan tentara AS yang membakar Alquran di sebuah pangkalan militer Afghanistan.
sumber : yahoo&republika
.
0 komentar:
Posting Komentar