"Jangan simpan alat kontrasepsi kondom di bawah lampu neon karena bisa rusak dan terjadi kebocoran," kata Kepala BKKBN Sugiri Syarief pada acara sosialisasi pelaksanaan DAK bidang KB tahun 2012 regional II di Padang, Sumatera Barat.
Sugiri menjelaskan, percuma jika kondom di produksi dengan baik oleh pabrik jika gudang penyimpanannya kurang memadai. "Jika dari pabrik kondisinya baik namun penyimpanannya tidak baik tetap bisa rusak dan terjadi kebocoran," katanya.
Dia juga menambahkan, kondom harus disimpan di suhu kamar yang sejuk dan kering serta menggunakan lampu pijar.
Untuk itu, Sugiri mengaku prihatin dengan kondisi gudang penyimpanan alat kontrasepsi milik pemerintah yang berada di beberapa wilayah di Indonesia yang kurang memadai.
"Alat kontrasepsi milik pemerintah yang akan disalurkan kepada masyarakat terancam rusak karena gudang penyimpanan di beberapa wilayah di Indonesia kurang memadai dan perlu segera direvitalisasi," katanya.
Untuk itu dia meminta pemerintah daerah untuk memperhatikan kondisi gudang penyimpanan alat kontrasepsi di wilayahnya masing-masing.
Sementara itu, dia juga menambahkan bahwa BKKBN akan menyalurkan dana alokasi khusus (DAK) kepada 437 kabupaten dan kota yang ada di tanah air.
"Total dana alokasi khusus yang disalurkan oleh pusat kepada daerah sekitar Rp 390 miliar," katanya.
Dana alokasi khusus tersebut, tambah Sugiri akan digunakan untuk pengadaan sarana dan pengelolaan KB di kabupaten dan kota.
"Kami mengimbau dana alokasi khusus nantinya bisa digunakan kabupaten- kota untuk pengadaan sarana dan prasarana salah satunya revitalisasi gudang penyimpanan alat kontrasepsi," katanya.
.
0 komentar:
Posting Komentar