14/03/12

Mata Kedutan Juga Ciri Anda Sedang Stres

Kedutan pada bagian tubuh seperti tangan, bahu, bibir atau mata maka bagi sebagian orang dianggap sebagai ciri atau pertanda akan terjadi sesuatu dalam hidupnya. Memang benar kenyataannya, tapi untuk kedutan mata bisa berarti sedang mengalami stres, kenapa bisa ?
Saat sedang sakit, tubuh seringkali mengirimkan sinyal untuk memberitahu Anda. Begitu juga saat mengalami stres. Seperti yang dikutip dari Woman'sDay, ahli kesehatan mengatakan bahwa stres bisa diketahui dari beberapa gejala ini.

1. Otot Kejang
Rasa sakit di leher setelah beberapa jam menggunakan komputer bisa jadi benar-benar gejala stres. "Stress sangat mempengaruhi system
muskuloskeletal (jaringan ikat) yang bisa berakibat otot menjadi kencang, berkontraksi, dan atau kejang otot," jelas Elizabeth Lombardo, PhD, MS, PT, seorang psikolog dan terapis fisik di Wexford, Pennsylvania,

Jika Anda mengalami otot kejang, cobalah untuk mengambil napas panjang sebanyak 5 hingga 10 kali dan fokus untuk melemaskan area yang tegang pada tubuh Anda. Setelah itu, buatlah gerakan memutar pada leher secara perlahan atau minta teman untuk memijit pundak yang tegang.

2. Kedutan Mata
Pernahkah Anda mengalami kedutan mata? Kondisi sementara namun
seringkali menggangu ini merupakan salah satu gejala bahwa Anda sedang stres. Untuk mengatasinya, Debbie Mandel, pakar kesehatan dan penulis 'Addicted to Stress: A Woman’s 7-Step Program to Reclaim Joy and Spontaneity in Life', menyarankan Anda untuk menutup mata dan membayangkan hal atau tempat yang indah.

"Jika mata Anda menjadi stress karena terlalu banyak bekerja di depan komputer, 'lemaskan’ mata setiap 20 menit dengan melihat pemandangan di luar jendela. Jika Anda tidak punya jendela, tutup mata Anda dan mulai membayangkan sebuah panorama," ujar Mandel.

3. Mengigit Kuku
Kondisi ini merupakan kebiasaan yang datang dari stres dan rasa gugup. "Kebiasaan gugup seperti menggigiti kuku adalah cara kita menyalurkan stres dengan mengalihkannya menjadi apa yang disebut kepuasan oral," jelas Mandel. Dalam kasus ini, memiliki bola stress dapat membantu. Anda bisa menyimpan bola stres dalam laci atau di meja, lalu meremasnya ketika menjawab telepon dari klien yang menyeramkan, misalnya. "Meremas dapat membantu Anda mengurangi stres", kata Mandel.

4. Mual
Pernahkah Anda merasa khawatir dengan gejala kesehatan Anda, atau orang yang Anda cintai, kemudian mencari informasinya di Google, lalu tiba-tiba merasa mual? "Stress dapat mengganggu perut dan mual adalah hasil dari kecemasan Anda", tutur Mandel. Mengkhawatirkan kesehatan diri sendiri ataupun orang yang Anda cintai merupakan hal normal, akan tetapi terobsesi akan hal tersebut sangat tidak sehat. Jika kecemasan
Anda membuat Anda mual, cobalah trik dari Mandel ini, aliri jari-jari Anda dengan air, karena itu dipercaya dapat mengurangi mual di perut.

5. Mengantuk
Merasa malas? Itu bisa jadi pertanda stres. Hormon stres dapat meningkatkann tingkat adrenalin di tubuh, dan itulah menyebabkan rasa kantuk. Stres juga dapat merusak kualitas hidup, jadi Anda akan terbangun dengan keadaan lelah dan mudah marah. Apa yang harus dilakukan? Tidurlah lebih cepat atau tidur siang selama 30 menit. Jika Anda mendapatkan tidur yang berkualitas, Anda dapat kembali fokus dengan apa yang Anda lakukan.

6. Mudah Lupa
Cobalah bertanya pada seorang teman wanita yang sedang sibuk, pasti ia pernah melupakan beberapa hal kecil seperti melewatkan janji, kehilangan kunci, handphone tertinggal, dan sebagainya. "Penelitian menunjukkan bahwa stres kronis dapat menyusutkan ukuran hippocampus, bagian otak yang bertanggung jawab atas memori," ujar Dr. Lombardo. Untungnya, ukuran tersebut akan kembali normal saat tingkat stres berkurang.

Anda ingin otak bekerja secara optimal? Perangi tanda-tanda awal stres dengan olahraga. Pergi berjalan-jalan, berlari menaiki tangga, atau menari dapat membuat otak tetap tajam dan membantu Anda untuk lebih siap dalam menghadapi saat-saat stres di kemudian hari.

.

Semoga menambah pengetahuan dan bermanfaat azberita.blogspot.com

0 komentar:

Posting Komentar