Banyak saran yang beredar seputar cara menghemat bahan bakar mobil, misalnya dengan memperbaiki cara mengemudi. Kali ini, ada beberapa saran mudah dan sederhana yang membuat Anda setidaknya bisa berhemat dalam perhitungan ekonomi penggunaan bensin.
1. Pakai kadar oktan yang sesuai
Kadang sejumlah pengendara berpikir bahwa semakin mahal jenis bensin yang dibeli, maka laju mobil semakin mantap. Padahal mobil hanya butuh oktan bensin yang sesuai dengan peruntukannya. Untuk itu, bacalah buku manual untuk mencari tahu jenis oktan yang tepat untuk mobil Anda karena membeli bensin jenis mahal belum tentu tepat guna.
2. Tak perlu lebihi batas maksimal
Isi bensin melebihi sedikit dari batas maksimal sesuai sensor pada selang SPBU hanya akan memberi hasil yang percuma. Sisa yang lebih sedikit itu tidak masuk dan terbuang. Makanya jika selang sudah berbunyi klik sebelum petugas SPBU mengisinya lagi, stop saja sampai di situ.
3. Kencangkan tutup bensin
Pastikan tutup tangki bensin rapat karena bensin oktan tinggi memiliki tingkat penguapan yang cenderung lebih tinggi dari bensin oktan rendah.
4. Parkir di tempat teduh
Matahari yang terik secara alamiah akan membuat cairan menguap, termasuk juga bensin. Logikanya, parkir di tempat terik membuat kabin mobil jadi seperti ruang sauna dan menyerap keringat Anda untuk keluar. Maka demikian juga dengan bensin di tangki mobil. Jika mobil diparkir di tempat terik, maka proses penguapan tidak bisa ditolak dan jumlah bensin berkurang sedikit demi sedikit.
5. Gunakan garasi di rumah
Jadikan garasi sebagai tempat bagi mobil, bukan gudang barang. Memarkir mobil di garasi membuat suhunya relatif lebih stabil daripada ketika diparkir di luar. Selain itu, mobil yang sering tinggal di luar saat malam membuatnya akan lebih lama saat dipanaskan sebelum akhirnya siap jalan.
6. Isi angin ban
Ban yang kempis otomatis membuat kerja mesin lebih besar. Selanjutnya, bensin pun harus dikeluarkan lebih banyak dalam proses pembakaran karena hal itu. Makanya, pastikan selalu ban tidak dalam kondisi kurang angin saat mobil akan dijalankan.
7. Periksa tekanan ban sebulan sekali
Sesuaikan tekanan angin pada ban dengan petunjuk dalam buku manual tentang ban yang Anda pakai atau petunjuk pada ban (jika Anda sudah menggantinya dengan model tertentu). Sekali lagi, ban kempis membuat mesin lebih keras bekerja sehingga lebih butuh curahan 'kasih sayang' dari bahan bakar lebih banyak. Untuk mengetahui level tekanan ban, tak ada salahnya beli yang model digital supaya lebih mudah memantau.
8. Pastikan tune mesin
Mesin yang tidak di-tune sesuai penempatannya setidaknya membuang empat persen bensin dengan percuma dari yang seharusnya. Kerja mesin yang terhambat membuat cairan bahan bakar terbuang.
9. Bersihkan saringan udara
Pesan ini sering disampaikan kepada para pembaca pemerhati otomotif. Karena dalam prosesnya bensin butuh udara saat pembakaran, maka saluran udara yang baik akan membuat pembakaran normal, dibandingkan jika saringan udara (air filter) kotor dan menyulitkan udara untuk masuk.
.
1. Pakai kadar oktan yang sesuai
Kadang sejumlah pengendara berpikir bahwa semakin mahal jenis bensin yang dibeli, maka laju mobil semakin mantap. Padahal mobil hanya butuh oktan bensin yang sesuai dengan peruntukannya. Untuk itu, bacalah buku manual untuk mencari tahu jenis oktan yang tepat untuk mobil Anda karena membeli bensin jenis mahal belum tentu tepat guna.
2. Tak perlu lebihi batas maksimal
Isi bensin melebihi sedikit dari batas maksimal sesuai sensor pada selang SPBU hanya akan memberi hasil yang percuma. Sisa yang lebih sedikit itu tidak masuk dan terbuang. Makanya jika selang sudah berbunyi klik sebelum petugas SPBU mengisinya lagi, stop saja sampai di situ.
3. Kencangkan tutup bensin
Pastikan tutup tangki bensin rapat karena bensin oktan tinggi memiliki tingkat penguapan yang cenderung lebih tinggi dari bensin oktan rendah.
4. Parkir di tempat teduh
Matahari yang terik secara alamiah akan membuat cairan menguap, termasuk juga bensin. Logikanya, parkir di tempat terik membuat kabin mobil jadi seperti ruang sauna dan menyerap keringat Anda untuk keluar. Maka demikian juga dengan bensin di tangki mobil. Jika mobil diparkir di tempat terik, maka proses penguapan tidak bisa ditolak dan jumlah bensin berkurang sedikit demi sedikit.
5. Gunakan garasi di rumah
Jadikan garasi sebagai tempat bagi mobil, bukan gudang barang. Memarkir mobil di garasi membuat suhunya relatif lebih stabil daripada ketika diparkir di luar. Selain itu, mobil yang sering tinggal di luar saat malam membuatnya akan lebih lama saat dipanaskan sebelum akhirnya siap jalan.
6. Isi angin ban
Ban yang kempis otomatis membuat kerja mesin lebih besar. Selanjutnya, bensin pun harus dikeluarkan lebih banyak dalam proses pembakaran karena hal itu. Makanya, pastikan selalu ban tidak dalam kondisi kurang angin saat mobil akan dijalankan.
7. Periksa tekanan ban sebulan sekali
Sesuaikan tekanan angin pada ban dengan petunjuk dalam buku manual tentang ban yang Anda pakai atau petunjuk pada ban (jika Anda sudah menggantinya dengan model tertentu). Sekali lagi, ban kempis membuat mesin lebih keras bekerja sehingga lebih butuh curahan 'kasih sayang' dari bahan bakar lebih banyak. Untuk mengetahui level tekanan ban, tak ada salahnya beli yang model digital supaya lebih mudah memantau.
8. Pastikan tune mesin
Mesin yang tidak di-tune sesuai penempatannya setidaknya membuang empat persen bensin dengan percuma dari yang seharusnya. Kerja mesin yang terhambat membuat cairan bahan bakar terbuang.
9. Bersihkan saringan udara
Pesan ini sering disampaikan kepada para pembaca pemerhati otomotif. Karena dalam prosesnya bensin butuh udara saat pembakaran, maka saluran udara yang baik akan membuat pembakaran normal, dibandingkan jika saringan udara (air filter) kotor dan menyulitkan udara untuk masuk.
.
0 komentar:
Posting Komentar