Kehadiran Akio Toyoda dalam sejumlah kunjungan kadang menimbulkan pertanyaan: Bagaimana nama belakangnya yang merupakan nama keluarga dari raksasa otomotif asal Jepang ini begitu mirip dengan nama perusahaan mereka, Toyota?
Semua berawal ketika Sakichi Toyoda yang lahir di Jepang 145 tahun yang lalu (14 Februari 1867) menjadi pengusaha sekaligus pekerja keras membangun alat tenun untuk perusahaan manufaktur kecil bidang tekstil dengan nama belakangnya, Toyoda.
Kemudian pada tahun 1936, Kiichiro Toyoda, putra Sakichi, memutuskan untuk memulai membangun perusahaan mobil. Ia lantas membutuhkan nama untuk perusahaan barunya.
Karena bisnis yang dibangun oleh ayahnya pada tahun 1926 bernama Toyoda Automatic Loom Works Ltd., dan karena ia membutuhkan sumber daya dari perusahaan tersebut untuk usaha barunya, Kiichiro memutuskan untuk memberi nama perusahaan mobilnya dengan cara yang sama.
Namun suatu kali ia ingin membuat semacam publikasi dari perusahaan ini. Keluarga Toyoda pun mengadakan kontes membuat logo yang kemudian direspons oleh dua puluh tujuh ribu orang.
Pemenangnya, yang sayangnya tidak sebutkan, mengubah kata 'Toyoda' menjadi 'Toyota' (tidak menggunakan huruf 'd'). Hasil pertama dari penggunaan nama Toyota ini adalah Toyota Model AA.
Menurut mereka, perubahan ini memiliki beberapa keuntungan. 'Toyota' menggunakan huruf yang lebih halus dari 'Toyoda' ketika dibaca, yang secara fonetis membuat gulungan lidah lebih baik saat mengucapkannya, terutama bagi orang-orang di luar bangsa Jepang, seperti Amerika misalnya.
Selain itu, dalam tulisan Katakana (jenis huruf Jepang), kata Toyota hanya membutuhkan delapan sapuan kuas, ketimbang Toyoda yang membutuhkan 10 sapuan kuas; dan delapan sendiri dianggap sebagai angka keberuntungan di Jepang, sementara bentuk karakter hurufnya melambangkan pertumbuhan masa depan dan kemakmuran.
Meskipun logo asli berupa tulisan secara bertahap diubah menjadi berbentuk lambang, terutama bagi pasar ekspor, lambang huruf masih dipertahankan untuk pasar Jepang, dan salah satunya menghiasi kantor pusat Toyota Motor Company di Aichi.
.
Semua berawal ketika Sakichi Toyoda yang lahir di Jepang 145 tahun yang lalu (14 Februari 1867) menjadi pengusaha sekaligus pekerja keras membangun alat tenun untuk perusahaan manufaktur kecil bidang tekstil dengan nama belakangnya, Toyoda.
Kemudian pada tahun 1936, Kiichiro Toyoda, putra Sakichi, memutuskan untuk memulai membangun perusahaan mobil. Ia lantas membutuhkan nama untuk perusahaan barunya.
Karena bisnis yang dibangun oleh ayahnya pada tahun 1926 bernama Toyoda Automatic Loom Works Ltd., dan karena ia membutuhkan sumber daya dari perusahaan tersebut untuk usaha barunya, Kiichiro memutuskan untuk memberi nama perusahaan mobilnya dengan cara yang sama.
Namun suatu kali ia ingin membuat semacam publikasi dari perusahaan ini. Keluarga Toyoda pun mengadakan kontes membuat logo yang kemudian direspons oleh dua puluh tujuh ribu orang.
Pemenangnya, yang sayangnya tidak sebutkan, mengubah kata 'Toyoda' menjadi 'Toyota' (tidak menggunakan huruf 'd'). Hasil pertama dari penggunaan nama Toyota ini adalah Toyota Model AA.
Menurut mereka, perubahan ini memiliki beberapa keuntungan. 'Toyota' menggunakan huruf yang lebih halus dari 'Toyoda' ketika dibaca, yang secara fonetis membuat gulungan lidah lebih baik saat mengucapkannya, terutama bagi orang-orang di luar bangsa Jepang, seperti Amerika misalnya.
Selain itu, dalam tulisan Katakana (jenis huruf Jepang), kata Toyota hanya membutuhkan delapan sapuan kuas, ketimbang Toyoda yang membutuhkan 10 sapuan kuas; dan delapan sendiri dianggap sebagai angka keberuntungan di Jepang, sementara bentuk karakter hurufnya melambangkan pertumbuhan masa depan dan kemakmuran.
Meskipun logo asli berupa tulisan secara bertahap diubah menjadi berbentuk lambang, terutama bagi pasar ekspor, lambang huruf masih dipertahankan untuk pasar Jepang, dan salah satunya menghiasi kantor pusat Toyota Motor Company di Aichi.
.
0 komentar:
Posting Komentar