Banyak wanita mengeluh siklus haid tidak lancar. Hal ini mungkin anda alami sendiri, memang bikin resah dan gelisah, apalagi jika datang secara tiba-tiba. Mengapa siklus haid tidfak lancar ? Konsultan seks wolipop, dr. Vanda Mustika menjelaskan, haid yang normal siklusnya berkisar antara 20-40 hari, serta lamanya dua hingga delapan hari. Siklus tersebut terjadi akibat adanya sejumlah hormon yang beredar dalam tubuh dalam suatu siklus tertentu.
Siklus hormon tersebut merupakan hasil dari suatu kerjasama antara otak kita, kandung telur, kelenjar-kelenjar di otak, serta kelenjar tiroid. Sehingga bila terjadi gangguan dalam peredaran hormon-hormon tersebut maka akan mengakibatkan terganggunya siklus menstruasi seorang wanita.
Banyak sekali hal yang mempengaruhi peredaran hormon tersebut, hal yang cukup sering terjadi adalah stres fisik maupun emosional. Sehingga biasanya saat tubuh seseorang sedang dalam keletihan ataupun sedang mengalami masalah psikologis yang cukup berat biasanya juga mengalami gangguan siklus menstruasi.
"Namun biasanya gangguan menstruasi ini bersifat sementara," ujarnya pada wolipop.
Penyebab gangguan siklus menstruasi yang lain misalnya berat badan yang terlalu berlebih atau berat badan yang terlalu rendah. Gangguan berat badan ini dapat menyebabkan gangguan dalam metabolisme lemak yang akan mempengaruhi kadar estrogen dalam tubuh.
Penyebab lainnya ketidakseimbangan hormonal yang akan mempengaruhi siklus menstruasi. Ketidakseimbangan hormonal ini bisa disebabkan karena adanya gangguan di organ-organ penghasil hormon di atas, namun kadangkala tidak bisa ditentukan penyebabnya. Untuk mengetahui adanya ketidakseimbangan hormonal ini perlu dilakukan pemeriksaan kadar berbagai jenis hormon di laboratorium.
Bagaimana mengatasi siklus haid yang tidak teratur ini? Dokter Vanda menyarankan Anda memeriksakan diri ke dokter untuk mengetahui penyebab pastinya.
Sementara menurut DR. Med. Dr. Calvin Tjong SpOG. Spesialis Obstetri Ginekologi di RS Puri Indah, Jakarta, wanita yang mengalami siklus haid tidak teratur memang perlu memeriksakan diri ke dokter. "Pada keadaan seperti ini, siklus menstruasi bisa distabilkan dengan pemberian pil KB selama tiga bulan. Pada wanita yang ingin hamil, bisa diberikan obat penyubur untuk merangsang terjadinya ovulasi," jelas dokter yang mengisi konsultasi kandungan di detikHealth itu.
Siklus hormon tersebut merupakan hasil dari suatu kerjasama antara otak kita, kandung telur, kelenjar-kelenjar di otak, serta kelenjar tiroid. Sehingga bila terjadi gangguan dalam peredaran hormon-hormon tersebut maka akan mengakibatkan terganggunya siklus menstruasi seorang wanita.
Banyak sekali hal yang mempengaruhi peredaran hormon tersebut, hal yang cukup sering terjadi adalah stres fisik maupun emosional. Sehingga biasanya saat tubuh seseorang sedang dalam keletihan ataupun sedang mengalami masalah psikologis yang cukup berat biasanya juga mengalami gangguan siklus menstruasi.
"Namun biasanya gangguan menstruasi ini bersifat sementara," ujarnya pada wolipop.
Penyebab gangguan siklus menstruasi yang lain misalnya berat badan yang terlalu berlebih atau berat badan yang terlalu rendah. Gangguan berat badan ini dapat menyebabkan gangguan dalam metabolisme lemak yang akan mempengaruhi kadar estrogen dalam tubuh.
Penyebab lainnya ketidakseimbangan hormonal yang akan mempengaruhi siklus menstruasi. Ketidakseimbangan hormonal ini bisa disebabkan karena adanya gangguan di organ-organ penghasil hormon di atas, namun kadangkala tidak bisa ditentukan penyebabnya. Untuk mengetahui adanya ketidakseimbangan hormonal ini perlu dilakukan pemeriksaan kadar berbagai jenis hormon di laboratorium.
Bagaimana mengatasi siklus haid yang tidak teratur ini? Dokter Vanda menyarankan Anda memeriksakan diri ke dokter untuk mengetahui penyebab pastinya.
Sementara menurut DR. Med. Dr. Calvin Tjong SpOG. Spesialis Obstetri Ginekologi di RS Puri Indah, Jakarta, wanita yang mengalami siklus haid tidak teratur memang perlu memeriksakan diri ke dokter. "Pada keadaan seperti ini, siklus menstruasi bisa distabilkan dengan pemberian pil KB selama tiga bulan. Pada wanita yang ingin hamil, bisa diberikan obat penyubur untuk merangsang terjadinya ovulasi," jelas dokter yang mengisi konsultasi kandungan di detikHealth itu.
0 komentar:
Posting Komentar