Beginilah bagaimana caranya awan terbentuk, karena kita sering melihat dan berkomentar awan \tampak bagus dan awan tampak mendung. Udara yang panas, bermuatkan uap air, membubung naik keangkas. Apabila ia membumbung naik hingga mncapai ketinggian tertentu, maka udara yang panas itupun menjadi sejuk. Pada suhu yang sejuk kembali ia tidak mampu lagi menahan semua uap air itu dalam bentuknya yang lembab itu. Maka kelembaban yang berlebihan itu pun berubah mnjadi tetesan kecil air, atau bahkan butir butir es yang kecil. Maka inilah yang membentuk awan diudara itu.
Tidak ada dua bentuk awan yang sama, sedangkan bentuknya selalu berubah ubah pula. Alasannya mengapa kita mempunyai berbagai macam awan ialah bahwa pembentukan awan itu berlangsung pada ketinggian yang berbeda beda serta suhu yang berlain lainan pula. Dan awan awan itupun terbentuk dari berbagai macam partikel, tergantung pada letak tingginya serta keadaan suhunya.
Sementara air itu dalam bentuk uap di udara menjelma kembali kepada bentuk air yang asli (proses ini disebut kondensasi), maka iapun bertemu dengan zat debu dan partikel- partikel lainnya di udara. Maka setetes air kecilpun terbentuk sekeliling partikel itu.
Memakan kurang lebih 100000000 tetes air kecil untuk membentuk satu tetes air hujan yang besar. Jadi memerlukan kira kira satu juta-juta-juta titik air untuk membentuk lapisan awan yang luasnya satu milpersegi, artinya satu mil lebar, satu mil panjang, dan satu mil dalamnya. Awan yang semacam itu bisa mengadung kurang lebih 1400 ton air berbentuk titik air (cairan) dan hamper 14000 ton air dalam bentuk uap air (gas)
Uap air itu mengalami kondensasi dan menjelma menjadi tetesan air untuk membntuk awan sekeliling banyak jumlah partikel. Ada terdapat partikel debu yang dihembuskan dari padang pasir, tanah- tanah yang kering dan tandus, dan dari gunung-gunung berapi. Ada terdapat Kristal Kristal kecil dari air asin dilaut yang menguap, partikel partikel padat dari batu bara atau arang kayu yang terbakar, dan banyak lagi jenis partikel lainnya.
.
Tidak ada dua bentuk awan yang sama, sedangkan bentuknya selalu berubah ubah pula. Alasannya mengapa kita mempunyai berbagai macam awan ialah bahwa pembentukan awan itu berlangsung pada ketinggian yang berbeda beda serta suhu yang berlain lainan pula. Dan awan awan itupun terbentuk dari berbagai macam partikel, tergantung pada letak tingginya serta keadaan suhunya.
Sementara air itu dalam bentuk uap di udara menjelma kembali kepada bentuk air yang asli (proses ini disebut kondensasi), maka iapun bertemu dengan zat debu dan partikel- partikel lainnya di udara. Maka setetes air kecilpun terbentuk sekeliling partikel itu.
Memakan kurang lebih 100000000 tetes air kecil untuk membentuk satu tetes air hujan yang besar. Jadi memerlukan kira kira satu juta-juta-juta titik air untuk membentuk lapisan awan yang luasnya satu milpersegi, artinya satu mil lebar, satu mil panjang, dan satu mil dalamnya. Awan yang semacam itu bisa mengadung kurang lebih 1400 ton air berbentuk titik air (cairan) dan hamper 14000 ton air dalam bentuk uap air (gas)
Uap air itu mengalami kondensasi dan menjelma menjadi tetesan air untuk membntuk awan sekeliling banyak jumlah partikel. Ada terdapat partikel debu yang dihembuskan dari padang pasir, tanah- tanah yang kering dan tandus, dan dari gunung-gunung berapi. Ada terdapat Kristal Kristal kecil dari air asin dilaut yang menguap, partikel partikel padat dari batu bara atau arang kayu yang terbakar, dan banyak lagi jenis partikel lainnya.
.
0 komentar:
Posting Komentar