Bila gejala ingin buang air kecil ketika berhubungan seksual. yang dialami perempuan terjadi sejak pertama kali hubungan intim, besar kemungkinan disebabkan karena adanya kepekaan saraf yang mengendalikan Sphincter Vesica Urinaria (pintu kantung seni) yang turut terangsang ketika terjadi penetrasi dan gerakan penis.
Ketika hubungan intim maka terjadi kebangkitan birahi sampai orgasme yang dikendalikan oleh persarafan pusat (hypothalamus di otak) dan persarafan simpatis-parasimpatis di sumsum belakang. Sebagian persarafan simpatis-parasimpatis bermuara pula di organ kandung-seni dan anus (dubur).
"Bila Anda dalam keadaan tegang atau tergesa-gesa bisa membuat kontrol persarafan simpatis-parasimpatis terganggu," jelas Dr. Andri Wanananda MS, seksolog dari Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara Jakarta.
Menurut Dr Andri, hal ini mirip dengan kejadian seorang siswa atau mahasiswa yang ingin buang air kecil dan BAB berulang-ulang dalam suasana tegang ketika akan atau sedang ujian.
Penyebab lain bisa karena otot-otot rongga panggul (pelvis) tidak lentur. Coba lakukan 'kaegel-reflex', yaitu latihan fisik dengan gerakan seperti Anda 'kencing dan menahan kencing' berulang-ulang pada tiap waktu luang secara teratur.
Selain itu, bila gejala tersebut baru saja timbul (sebelumnya tidak), kemungkinan ada iritasi atau peradangan pada saluran kandung seni.
"Minimal lakukan tes urine dan lakukan Pap-Smear (pemeriksaan hapusan lendir vagina) setelah haid bersih. Hal ini bisa membantu menentukan penyebabnya," tutup Dr Andri.
.
0 komentar:
Posting Komentar