Memiliki komputer tablet, semacam iPad atau Galaxy Tab, memang menyenangkan. Kita bisa berkirim email, chatting, memainkan aplikasi game, dan berselancar di internet kapan saja, di mana saja, bahkan sambil tiduran.
Survei terbaru yang dilakukan agen pemasaran Rosetta menemukan bahwa 68 persen pemilik komputer tablet lebih banyak menggunakan perangkatnya di tempat tidur, daripada di tempat lain, seperti dikutip Huffington Post.
Selain kamar tidur, sebanyak 63 persen pemilik tablet juga suka memainkannya di ruang tamu. Hanya sekitar 45 persen yang memainkannya di perjalanan.
"Jauh lebih mudah mendapatkan kenyamanan di tempat tidur dengan iPad. Benar-benar nyaman bisa browsing, membaca berita, membuka Twitter, Facebook, sambil tiduran di kamar," kata Joe Alvarado dari Minneapolis, kepada Star Tribune.
Di balik kenyamanan yang tercipta, mereka agaknya tak sadar bahwa memainkan perangkat canggih itu selama berjam-jam di ruang tidur menyimpan sejumlah efek buruk yang dapat mengganggu kesehatan.
Membawa perangkat elektronik ke ruang tidur adalah ide buruk, jika Anda menginginkan istirahat yang berkualitas. Ini karena cahaya yang muncul dari layar tablet akan mengacaukan sinyal ke otak untuk memproduksi hormon melatonin pemicu kantuk.
"Paparan cahaya buatan yang terpancar dari perangkat elektronik antara senja dan waktu tidur di malam hari membuat Anda sulit tidur dan ini memengaruhi kualitas tidur," kata Charles Czeisler, pakar gangguan tidur di Brigham and Women's Hospital, Boston.
Ia merekomendasikan agar mematikan semua perangkat elektronik satu jam sebelum tidur. Bagaimanapun, kualitas tidur harus tetap terjaga demi kesehatan menyeluruh jangka panjang. Ingat, tidur adalah proses penting bagi tubuh meregenerasi sel rusak.
"Membaca buku, mandi air hangat, atau melakukan serangkaian pose yoga, bisa menjadi alternatif pengantar tidur yang jauh lebih baik."
.
Survei terbaru yang dilakukan agen pemasaran Rosetta menemukan bahwa 68 persen pemilik komputer tablet lebih banyak menggunakan perangkatnya di tempat tidur, daripada di tempat lain, seperti dikutip Huffington Post.
Selain kamar tidur, sebanyak 63 persen pemilik tablet juga suka memainkannya di ruang tamu. Hanya sekitar 45 persen yang memainkannya di perjalanan.
"Jauh lebih mudah mendapatkan kenyamanan di tempat tidur dengan iPad. Benar-benar nyaman bisa browsing, membaca berita, membuka Twitter, Facebook, sambil tiduran di kamar," kata Joe Alvarado dari Minneapolis, kepada Star Tribune.
Di balik kenyamanan yang tercipta, mereka agaknya tak sadar bahwa memainkan perangkat canggih itu selama berjam-jam di ruang tidur menyimpan sejumlah efek buruk yang dapat mengganggu kesehatan.
Membawa perangkat elektronik ke ruang tidur adalah ide buruk, jika Anda menginginkan istirahat yang berkualitas. Ini karena cahaya yang muncul dari layar tablet akan mengacaukan sinyal ke otak untuk memproduksi hormon melatonin pemicu kantuk.
"Paparan cahaya buatan yang terpancar dari perangkat elektronik antara senja dan waktu tidur di malam hari membuat Anda sulit tidur dan ini memengaruhi kualitas tidur," kata Charles Czeisler, pakar gangguan tidur di Brigham and Women's Hospital, Boston.
Ia merekomendasikan agar mematikan semua perangkat elektronik satu jam sebelum tidur. Bagaimanapun, kualitas tidur harus tetap terjaga demi kesehatan menyeluruh jangka panjang. Ingat, tidur adalah proses penting bagi tubuh meregenerasi sel rusak.
"Membaca buku, mandi air hangat, atau melakukan serangkaian pose yoga, bisa menjadi alternatif pengantar tidur yang jauh lebih baik."
.
0 komentar:
Posting Komentar