Istilah 69 dalam urusan bercinta atau lebih dikenal sebagai posisi seks yang berfokus pada seks oral. Seharusnya, kedua pihak mendapatkan stimulasi oral secara bersamaan sehingga mendapatkan kepusan bersama.
Posisi 69 yang konsepnya berasal dari Perancis ini mengharuskan tubuh pria dan wanita berbalikan sehingga mulut berada di dekat alat kelamin pasangannya. Umumnya, posisi pria telentang, sementara wanita berlutut dalam posisi nyaris telungkup di atas tubuh pria. Kadang-kadang ada variasi posisi spooning (menyamping), tetapi tetap dengan posisi tubuh berbalikan. Cara ini membuat tangan Anda lebih bebas mengeksplorasi bagian tubuh pasangan.
Menurut Dr Sari Locker, MS, PhD, seksolog dan pengajar psikologi di Columbia University, 69 sebenarnya bukanlah posisi seks, melainkan suatu aktivitas seks yang dapat dilakukan dengan beragam posisi. Anda bisa saling mengubah posisi sampai Anda berdua merasa anatomi tubuh Anda disentuh dengan cara yang nyaman dan menyenangkan. Orgasme pun bisa datang secara tak terduga, yang tentu saja, menjadi lebih menyenangkan.
Dilihat dari fungsinya, Posisi 69 memang mengesankan sebagai posisi yang sangat intim dan tidak egois. Sebab, tidak ada salah satu pihak yang diberi kesempatan untuk dirangsang lebih dulu. Karena posisi wanita di atas, teorinya ia lebih dapat mengontrol posisi tubuhnya ataupun dalam menstimulasi pasangannya. Gaya ini juga terlihat sensual dan indah dari sisi posisinya.
Namun, dalam praktiknya, posisi ini sering tak seindah kelihatannya. Sebab, kadang-kadang posisi tersebut menyulitkan salah satu untuk bergerak atau mendapatkan stimulasi yang maksimal. Banyak perempuan merasa tak nyaman dengan posisi telungkup seperti itu karena harus selalu membuat nyaman posisi kakinya, atau membuat lehernya tegang. Ada pria yang khawatir, apabila dalam posisi spooning, kakinya akan menimbulkan beban berat di tubuh pasangannya.
Problem yang kerap ditimbulkan memang beban berat badan dan kurangnya support pada tubuh perempuan sehingga menyebabkan rasa sakit pada kedua belah pihak. Anda jadi lebih mudah lelah dalam posisi ini, lutut dan siku terasa pegal, sedangkan pria jadi kurang dapat mengontrol stimulasinya pada Anda.
Apabila berada di atas, pria juga memiliki keuntungan dan kerugian. Keuntungannya, pria lebih dapat mengendalikan gerakannya, dan wanita dapat mengeksplorasi lebih banyak bagian dari tubuh pasangannya. Yang membuat tidak nyaman, wanita bisa mudah tersedak dalam posisi ini. Adapun pria akan merasa lehernya menjadi tegang. Mereka juga cenderung lebih cepat mengalami ejakulasi karena faktor stimulasi yang intens.
"Sebagian orang tidak menyukai gaya sixty-nine ini sama sekali karena mengacaukan konsentrasi. Mereka mungkin ingin berfokus pada kesenangannya sendiri jika ingin mendapatkan orgasme dari seks oral. Atau mereka tidak dapat berkonsentrasi untuk menerima sekaligus memberikan seks oral dengan cara yang mereka inginkan," kata Dr Locker.
Untuk mengatasi hal ini, sebenarnya beberapa hal yang bisa Anda lakukan. Misalnya, Anda harus bergiliran memberi dan menerima stimulasi untuk dapat menikmatinya tanpa terganggu konsentrasinya. Kemudian, saat ber-69, Anda bisa selalu mengubah posisi sebagai variasi, atau untuk memulihkan bagian tubuh yang terasa pegal. Dalam posisi man on top, pria perlu lebih waspada dengan tubuh pasangannya, dan memastikan pasangannya dapat bernapas dengan lega.
Yang lebih penting, seks oral akan menjadi sangat menyenangkan jika Anda tidak berpikir bagaimana bentuk tubuh Anda dalam keadaan terbalik-balik seperti itu. Lakukan saja Posisi 69 dengan tujuan untuk saling menyenangkan pasangan, dan lakukan apa saja yang terasa nyaman untuk tubuh Anda maupun pasangan.
.
Posisi 69 yang konsepnya berasal dari Perancis ini mengharuskan tubuh pria dan wanita berbalikan sehingga mulut berada di dekat alat kelamin pasangannya. Umumnya, posisi pria telentang, sementara wanita berlutut dalam posisi nyaris telungkup di atas tubuh pria. Kadang-kadang ada variasi posisi spooning (menyamping), tetapi tetap dengan posisi tubuh berbalikan. Cara ini membuat tangan Anda lebih bebas mengeksplorasi bagian tubuh pasangan.
Menurut Dr Sari Locker, MS, PhD, seksolog dan pengajar psikologi di Columbia University, 69 sebenarnya bukanlah posisi seks, melainkan suatu aktivitas seks yang dapat dilakukan dengan beragam posisi. Anda bisa saling mengubah posisi sampai Anda berdua merasa anatomi tubuh Anda disentuh dengan cara yang nyaman dan menyenangkan. Orgasme pun bisa datang secara tak terduga, yang tentu saja, menjadi lebih menyenangkan.
Dilihat dari fungsinya, Posisi 69 memang mengesankan sebagai posisi yang sangat intim dan tidak egois. Sebab, tidak ada salah satu pihak yang diberi kesempatan untuk dirangsang lebih dulu. Karena posisi wanita di atas, teorinya ia lebih dapat mengontrol posisi tubuhnya ataupun dalam menstimulasi pasangannya. Gaya ini juga terlihat sensual dan indah dari sisi posisinya.
Namun, dalam praktiknya, posisi ini sering tak seindah kelihatannya. Sebab, kadang-kadang posisi tersebut menyulitkan salah satu untuk bergerak atau mendapatkan stimulasi yang maksimal. Banyak perempuan merasa tak nyaman dengan posisi telungkup seperti itu karena harus selalu membuat nyaman posisi kakinya, atau membuat lehernya tegang. Ada pria yang khawatir, apabila dalam posisi spooning, kakinya akan menimbulkan beban berat di tubuh pasangannya.
Problem yang kerap ditimbulkan memang beban berat badan dan kurangnya support pada tubuh perempuan sehingga menyebabkan rasa sakit pada kedua belah pihak. Anda jadi lebih mudah lelah dalam posisi ini, lutut dan siku terasa pegal, sedangkan pria jadi kurang dapat mengontrol stimulasinya pada Anda.
Apabila berada di atas, pria juga memiliki keuntungan dan kerugian. Keuntungannya, pria lebih dapat mengendalikan gerakannya, dan wanita dapat mengeksplorasi lebih banyak bagian dari tubuh pasangannya. Yang membuat tidak nyaman, wanita bisa mudah tersedak dalam posisi ini. Adapun pria akan merasa lehernya menjadi tegang. Mereka juga cenderung lebih cepat mengalami ejakulasi karena faktor stimulasi yang intens.
"Sebagian orang tidak menyukai gaya sixty-nine ini sama sekali karena mengacaukan konsentrasi. Mereka mungkin ingin berfokus pada kesenangannya sendiri jika ingin mendapatkan orgasme dari seks oral. Atau mereka tidak dapat berkonsentrasi untuk menerima sekaligus memberikan seks oral dengan cara yang mereka inginkan," kata Dr Locker.
Untuk mengatasi hal ini, sebenarnya beberapa hal yang bisa Anda lakukan. Misalnya, Anda harus bergiliran memberi dan menerima stimulasi untuk dapat menikmatinya tanpa terganggu konsentrasinya. Kemudian, saat ber-69, Anda bisa selalu mengubah posisi sebagai variasi, atau untuk memulihkan bagian tubuh yang terasa pegal. Dalam posisi man on top, pria perlu lebih waspada dengan tubuh pasangannya, dan memastikan pasangannya dapat bernapas dengan lega.
Yang lebih penting, seks oral akan menjadi sangat menyenangkan jika Anda tidak berpikir bagaimana bentuk tubuh Anda dalam keadaan terbalik-balik seperti itu. Lakukan saja Posisi 69 dengan tujuan untuk saling menyenangkan pasangan, dan lakukan apa saja yang terasa nyaman untuk tubuh Anda maupun pasangan.
.
0 komentar:
Posting Komentar