Beberapa perempuan kadang mengalami pemaksaan seksual dari laki-laki baik itu pasangannya atau bukan. Biasanya jika bukan pasangannya akan menimbulkan trauma yang sangat mendalam dalam hidupnya. Sebenarnya apa yang membuat seseorang melakukan pemaksaan seksual ?
Sebuah studi baru terhadap laki-laki single menemukan sekitar 43 persen partisipan melaporkan pernah menekan atau memaksa seorang perempuan untuk melakukan kegiatan seksual terhadap dirinya, setidaknya satu kali.
Perilaku ini ada yang hanya terjadi pada masa remaja saja, namun pada kelompok orang tertentu ada yang terbawa hingga ia dewasa sehingga membentuk kepribadian dari orang tersebut.
Para peneliti menyampaikan berbagai faktor seperti perbedaan kepribadian diantara keduanya, adanya stereotipe tertentu tentang perempuan dan pengalaman pernah menjadi korban pelecehan bisa memicu seseorang memiliki perilaku pemaksaan seksual.
"Kami mencoba memahami, beberapa diantaranya ada yang merasa menyesal atau belajar untuk tidak berperilaku dengan cara seperti itu," ujar Antonia Abbey, psikolog dari Wayne State University di Detroit, seperti dikutip dari MedIndia, Senin (30/1/2012).
Dalam survei ini para laki-laki juga melaporkan bahwa mereka sering menyalahartikan sinyal yang diberikan oleh perempuan, berpikiran ia menginginkan seks padahal tidak serta memiliki kepercayaan bahwa dirinya memiliki kekuasaan lebih tentang perempuan.
Kondisi-kondisi tersebut turut menyumbang terjadinya perilaku pemaksaan seksual terhadap pasangan. Hasil studi ini dilaporkan dalam jurnal Psychology of Violence.
"Laki-laki ini kadang memiliki pengalaman jadi korban terhadap beberapa jenis pelecehan atau penyalahgunaan anak, cenderung memiliki ciri kepribadian seperti rendah empati terhadap orang lain, lebih berani mengambil risiko, lebih nakal dan memiliki banyak pasangan seksual," ujar Abbey.
Sementara itu beberapa laki-laki yang memiliki perilaku agresif secara seksual dimasa lalu ada yang mulai bisa berhenti. Hal ini menunjukkan adanya pemikiran yang lebih dewasa atau matang.
Tindakan agresif atau adanya pemaksaan dalam melakukan kegiatan seksual bisa berdampak buruk, salah satunya adalah mengalami trauma psikologis yang bisa berdampak bagi kehidupan seksual orang tersebut.
.
Sebuah studi baru terhadap laki-laki single menemukan sekitar 43 persen partisipan melaporkan pernah menekan atau memaksa seorang perempuan untuk melakukan kegiatan seksual terhadap dirinya, setidaknya satu kali.
Perilaku ini ada yang hanya terjadi pada masa remaja saja, namun pada kelompok orang tertentu ada yang terbawa hingga ia dewasa sehingga membentuk kepribadian dari orang tersebut.
Para peneliti menyampaikan berbagai faktor seperti perbedaan kepribadian diantara keduanya, adanya stereotipe tertentu tentang perempuan dan pengalaman pernah menjadi korban pelecehan bisa memicu seseorang memiliki perilaku pemaksaan seksual.
"Kami mencoba memahami, beberapa diantaranya ada yang merasa menyesal atau belajar untuk tidak berperilaku dengan cara seperti itu," ujar Antonia Abbey, psikolog dari Wayne State University di Detroit, seperti dikutip dari MedIndia, Senin (30/1/2012).
Dalam survei ini para laki-laki juga melaporkan bahwa mereka sering menyalahartikan sinyal yang diberikan oleh perempuan, berpikiran ia menginginkan seks padahal tidak serta memiliki kepercayaan bahwa dirinya memiliki kekuasaan lebih tentang perempuan.
Kondisi-kondisi tersebut turut menyumbang terjadinya perilaku pemaksaan seksual terhadap pasangan. Hasil studi ini dilaporkan dalam jurnal Psychology of Violence.
"Laki-laki ini kadang memiliki pengalaman jadi korban terhadap beberapa jenis pelecehan atau penyalahgunaan anak, cenderung memiliki ciri kepribadian seperti rendah empati terhadap orang lain, lebih berani mengambil risiko, lebih nakal dan memiliki banyak pasangan seksual," ujar Abbey.
Sementara itu beberapa laki-laki yang memiliki perilaku agresif secara seksual dimasa lalu ada yang mulai bisa berhenti. Hal ini menunjukkan adanya pemikiran yang lebih dewasa atau matang.
Tindakan agresif atau adanya pemaksaan dalam melakukan kegiatan seksual bisa berdampak buruk, salah satunya adalah mengalami trauma psikologis yang bisa berdampak bagi kehidupan seksual orang tersebut.
.
0 komentar:
Posting Komentar