Antrean panjang terjadi di sejumlah lembaga yang menangani bedah plastik payudara di sejumlah kota di Amerika Latin. Perempuan-perempuan datang berkonsultasi soal implan payudara mereka yang bermasalah dan berbahaya bagi kesehatannya, serta soal kemungkinan implan bisa segera dicabut.
AP, Selasa (31/1/2012), melaporkan bahwa ribuan perempuan di Amerika Latin memilih berkonsultasi dengan dokter mengenai kemungkinan gagalnya implan payudara yang mereka pakai. Mereka umumnya menggunakan implan Poly Implant Prothese (PIP) dari Perancis yang bermasalah. PIP terbukti dalam beberapa kasus telah menimbulkan risiko kesehatan terhadap penggunanya.
"Seperti bola salju," ujar dr Ignacio Sousa, dokter bedah plastik yang telah menerima pasien puluhan perempuan setiap hari sejak kasus ini mulai merebak pada Desember 2011. Pemerintah Perancis mengimbau para pengguna implan segera mencabutnya karena berbahaya bagi tubuh mereka.
Skandal implan ini paling besar terjadi di Venezuela. Diperkirakan ada 16.000 perempuan di negara itu menggunakan implan PIP. Kondisi ini membuat perempuan Venezuela, yang biasanya dikenal cantik karena sering memenangi kontes ratu kecantikan tingkat dunia, sebagai pengguna implan terbesar secara perkapita. Implan PIP paling banyak dipakai sebelum ditarik dari pasaran tahun 2010.
Lebih dari 4.000 perempuan Venezuela telah menjalin kontak lewat Facebook guna berbagi informasi berkaitan dengan implan PIP yang bermasalah ini. Soalnya, ada 35.000 sampai 40.000 perempuan di negara ini melakukan bedah penanaman implan setiap tahunnya. Jumlah ini terus bertambah.
Sejauh ini, belum jelas seberapa banyak perempuan di Amerika Latin yang menggunakan implan PIP. Namun, jumlah mereka mencapai puluhan ribu. Otoritas Perancis memperkirakan, ada 300.000 perempuan di seluruh dunia menggunakan implan PIP.
Masyarakat Bedah Plastik Brasil mengatakan, ada sekitar 20.000 perempuan di negara itu menggunakan implan PIP ataupun implan lain yang juga bermasalah keluaran Rofil Medical BV dari Belanda. Di Kolombia, asosiasi bedah plastik menyebutkan, sekitar 14.000 pasang implan terjual di sana. Ribuan implan PIP juga diketahui terjual di Argentina.
.
AP, Selasa (31/1/2012), melaporkan bahwa ribuan perempuan di Amerika Latin memilih berkonsultasi dengan dokter mengenai kemungkinan gagalnya implan payudara yang mereka pakai. Mereka umumnya menggunakan implan Poly Implant Prothese (PIP) dari Perancis yang bermasalah. PIP terbukti dalam beberapa kasus telah menimbulkan risiko kesehatan terhadap penggunanya.
"Seperti bola salju," ujar dr Ignacio Sousa, dokter bedah plastik yang telah menerima pasien puluhan perempuan setiap hari sejak kasus ini mulai merebak pada Desember 2011. Pemerintah Perancis mengimbau para pengguna implan segera mencabutnya karena berbahaya bagi tubuh mereka.
Skandal implan ini paling besar terjadi di Venezuela. Diperkirakan ada 16.000 perempuan di negara itu menggunakan implan PIP. Kondisi ini membuat perempuan Venezuela, yang biasanya dikenal cantik karena sering memenangi kontes ratu kecantikan tingkat dunia, sebagai pengguna implan terbesar secara perkapita. Implan PIP paling banyak dipakai sebelum ditarik dari pasaran tahun 2010.
Lebih dari 4.000 perempuan Venezuela telah menjalin kontak lewat Facebook guna berbagi informasi berkaitan dengan implan PIP yang bermasalah ini. Soalnya, ada 35.000 sampai 40.000 perempuan di negara ini melakukan bedah penanaman implan setiap tahunnya. Jumlah ini terus bertambah.
Sejauh ini, belum jelas seberapa banyak perempuan di Amerika Latin yang menggunakan implan PIP. Namun, jumlah mereka mencapai puluhan ribu. Otoritas Perancis memperkirakan, ada 300.000 perempuan di seluruh dunia menggunakan implan PIP.
Masyarakat Bedah Plastik Brasil mengatakan, ada sekitar 20.000 perempuan di negara itu menggunakan implan PIP ataupun implan lain yang juga bermasalah keluaran Rofil Medical BV dari Belanda. Di Kolombia, asosiasi bedah plastik menyebutkan, sekitar 14.000 pasang implan terjual di sana. Ribuan implan PIP juga diketahui terjual di Argentina.
.
0 komentar:
Posting Komentar