Dalam seminggu ini dua orang Sebriti Menangis dan Bahagia menjadi bahan pembicaraan kita semua, dari media cetak sampai elektronika. Mereka banyak disorot dan banyak juga yang merasa kasihan dengan apa yang menimpa nasibnya. Tetapi mereka juga kemungkina bersukur atas keputusan yang diterimanya dalam minggu ini. Siapakah mereka ?
1. Norman Kamaru
Melalui sidang kode etik di Polda Gorontalo, Selasa 6 Desember 2011, Norman Kamaru resmi dipecat sebagai anggota Brimob. Ia yang tenar lewat video lipsync "Chaiyya Chaiyya", harus menanggalkan pangkat "Briptu" yang telanjur melekat. Selanjutnya, Norman juga tak dibolehkan memakai atribut Polri ketika manggung sebagai artis. Mirip dengan kehebohannya saat video berjudul "Polisi Gorontalo Menggila" meledak di situs YouTube, pemecatan tidak hormat Norman sampai menjadi pemberitaan dunia.
Bagi Norman sendiri ini merupakan anugerah apa yang dinanti-nantikannya, karena dengan terbebasnya dari kesatuan polisiakan meningkatka kepopulerannya dan memperluas bidangnya menjadi artis. Kemungkinan besar dengan copotnya Norman akan banyak sekali job untuk shoting yang pastinya akan kebanjiran penghasilan juga.
2. Dicky Chandra
Tepuk tangan dan pelukan menyambut kedatangan Dicky Chandra di Bale Pamiton, Garut, Jawa Barat, Hari Minggu Desember ini. Bahkan, sesekali suara dukungan masih terdengar.Setelah pengunduran dirinya sebagai wakil bupati diterima, Dicky berpamitan kepada warga Garut. Ia bahkan tak kuasa menahan air mata saat mendengarkan puisi perpisahan yang dibacakan dua bocah penderita thalasaemia.
Saat berpamitan, Dicky yang kembali akan menggeluti dunia keartisan meminta maaf sambil bersujud. Ia menolak apabila diminta menjadi calon bupati mendatang dengan alasan politik bukan dunianya. Usai berpamitan, Dicky diarak keliling Kota Garut.
Kasus mundurnya Dicky Chandra sebagai wakil bupati menjadi preseden baru dalam dunia politik Tanah Air. Kesenjangan visi dan tarik menarik serta perilaku politik diduga menjadi pangkalnya.
Semoga Dicky Chandra tidak menjadi orang no 2 di Garut menjadi artis lagi, dan sangatlah meyakinkan. Kita lihat bersama beberapa kali kemunculannya di layar TV sangat polos dan banyak mendapat tanggapan bagus dari pemirsa.
.
1. Norman Kamaru
Melalui sidang kode etik di Polda Gorontalo, Selasa 6 Desember 2011, Norman Kamaru resmi dipecat sebagai anggota Brimob. Ia yang tenar lewat video lipsync "Chaiyya Chaiyya", harus menanggalkan pangkat "Briptu" yang telanjur melekat. Selanjutnya, Norman juga tak dibolehkan memakai atribut Polri ketika manggung sebagai artis. Mirip dengan kehebohannya saat video berjudul "Polisi Gorontalo Menggila" meledak di situs YouTube, pemecatan tidak hormat Norman sampai menjadi pemberitaan dunia.
Bagi Norman sendiri ini merupakan anugerah apa yang dinanti-nantikannya, karena dengan terbebasnya dari kesatuan polisiakan meningkatka kepopulerannya dan memperluas bidangnya menjadi artis. Kemungkinan besar dengan copotnya Norman akan banyak sekali job untuk shoting yang pastinya akan kebanjiran penghasilan juga.
2. Dicky Chandra
Tepuk tangan dan pelukan menyambut kedatangan Dicky Chandra di Bale Pamiton, Garut, Jawa Barat, Hari Minggu Desember ini. Bahkan, sesekali suara dukungan masih terdengar.Setelah pengunduran dirinya sebagai wakil bupati diterima, Dicky berpamitan kepada warga Garut. Ia bahkan tak kuasa menahan air mata saat mendengarkan puisi perpisahan yang dibacakan dua bocah penderita thalasaemia.
Saat berpamitan, Dicky yang kembali akan menggeluti dunia keartisan meminta maaf sambil bersujud. Ia menolak apabila diminta menjadi calon bupati mendatang dengan alasan politik bukan dunianya. Usai berpamitan, Dicky diarak keliling Kota Garut.
Kasus mundurnya Dicky Chandra sebagai wakil bupati menjadi preseden baru dalam dunia politik Tanah Air. Kesenjangan visi dan tarik menarik serta perilaku politik diduga menjadi pangkalnya.
Semoga Dicky Chandra tidak menjadi orang no 2 di Garut menjadi artis lagi, dan sangatlah meyakinkan. Kita lihat bersama beberapa kali kemunculannya di layar TV sangat polos dan banyak mendapat tanggapan bagus dari pemirsa.
.
0 komentar:
Posting Komentar