Sebetulnya secara medis, tak ada alat atau obat yang bisa memperbesar alat kelamin pria. Dokter ahli seksologi pun sudah memperingatkan bahwa ukuran kelamin bukanlah jaminan untuk mendapatkan kepuasaan seks, sayangnya masih banyak pria yang termakan iklan 'Mak Erot'.
Ini penjelasannya mengapa ukuran kelamin pria normal tidak bisa diperbesar?
Salah satu faktor yang paling mempengaruhi ukuran penis adalah faktor keturunan, seperti halnya warna mata atau warna kulit yang tidak dapat diubah. Selain itu jumlah hormon testosteron dalam tubuh juga turut mempengaruhi pertumbuhan.
"Setelah pria dewasa dan perkembangannya normal, maka tidak mungkin bisa memperbesar penis. Kecuali dari kecil hormonnya terhambat. Kalau dia mengalami gangguan hormon maka bisa dibantu, tapi itu pun yang besar hanya penis tapi testisnya nggak bisa" tegas Prof. DR. Dr. Wimpie Pangkahila, SpAnd, FAACS, Guru Besar dari Departemen Andrologi dan Seksologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana seperti ditulis Kamis (15/12/2011).
Prof Wimpie juga menyayangkan banyaknya iklan-iklan di masyarakat yang mengklaim bisa memperbesar penis. Hal ini menurutnya bisa menyesatkan masyarakat. Prof Wimpie menghimbau agar para pria tidak mudah tertipu oleh iklan-iklan menyesatkan semacam itu, karena tidak ada cara yang bisa memperbesar penis.
Senada dengan itu, Dr. Andri Wanananda, MS, dalam konsultasi kesehatan detikHealth juga menyebutkan bahwa penis pria tidak bisa diperpanjang atau dibesar.
Menurutnya, jaringan otot, saraf dan pembuluh darah penis tidak seperti jaringan anggota badan yang bisa dilatih di tempat fitness centre agar lebih tampak 'macho'. Karena itulah mengapa penis tidak bisa dibentuk panjang atau besar dari bentuk aslinya.
"Penis yang berukuran mungil tetap bisa melakukan hubungan seksual dengan baik, karena G-spot, zona paling erotik di atas dinding vagina, hanya berjarak 3-5 cm dari 'pintu' depan vagina. Yang perlu dilakukan adalah memberikan pemahaman pada istri mengenai kondisi penis yang tidak mungkin dipanjangkan atau dibesarkan," jelas Dr. Andri Wanananda, MS, seksolog dari Universitas Tarumanegara Jakarta.
Penis mungkin masih bisa dibesarkan pada laki-laki yang mengalami gangguan hormon, yang disebut dengan mikropenis. Namun itu pun sebaiknya dilakukan sebelum laki-laki mengalami pubertas. Gangguan ini bisa diatasi dengan pengobatan hormon yang paling efektif dilakukan sebelum anak berusia 12 tahun (sebelum pubertas).
Seperti halnya penis yang tidak bisa diperbesar, psikolog seksual Zoya Amirin menjelaskan bahwa penis juga tidak bisa diperkecil, termasuk dengan cara masturbasi.
"Penis itu size-nya sudah seperti itu, dibawa ke Mak Erot juga sebenarnya nggak akan bisa dibesarkan. Jadi gimana caranya dengan masturbasi bisa membuat penis mengecil? Secara klinis tidak bisa," jelas Zoya, yang juga anggota dari Asosiasi Seksologi Indonesia (ASI)
.
Ini penjelasannya mengapa ukuran kelamin pria normal tidak bisa diperbesar?
Salah satu faktor yang paling mempengaruhi ukuran penis adalah faktor keturunan, seperti halnya warna mata atau warna kulit yang tidak dapat diubah. Selain itu jumlah hormon testosteron dalam tubuh juga turut mempengaruhi pertumbuhan.
"Setelah pria dewasa dan perkembangannya normal, maka tidak mungkin bisa memperbesar penis. Kecuali dari kecil hormonnya terhambat. Kalau dia mengalami gangguan hormon maka bisa dibantu, tapi itu pun yang besar hanya penis tapi testisnya nggak bisa" tegas Prof. DR. Dr. Wimpie Pangkahila, SpAnd, FAACS, Guru Besar dari Departemen Andrologi dan Seksologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana seperti ditulis Kamis (15/12/2011).
Prof Wimpie juga menyayangkan banyaknya iklan-iklan di masyarakat yang mengklaim bisa memperbesar penis. Hal ini menurutnya bisa menyesatkan masyarakat. Prof Wimpie menghimbau agar para pria tidak mudah tertipu oleh iklan-iklan menyesatkan semacam itu, karena tidak ada cara yang bisa memperbesar penis.
Senada dengan itu, Dr. Andri Wanananda, MS, dalam konsultasi kesehatan detikHealth juga menyebutkan bahwa penis pria tidak bisa diperpanjang atau dibesar.
Menurutnya, jaringan otot, saraf dan pembuluh darah penis tidak seperti jaringan anggota badan yang bisa dilatih di tempat fitness centre agar lebih tampak 'macho'. Karena itulah mengapa penis tidak bisa dibentuk panjang atau besar dari bentuk aslinya.
"Penis yang berukuran mungil tetap bisa melakukan hubungan seksual dengan baik, karena G-spot, zona paling erotik di atas dinding vagina, hanya berjarak 3-5 cm dari 'pintu' depan vagina. Yang perlu dilakukan adalah memberikan pemahaman pada istri mengenai kondisi penis yang tidak mungkin dipanjangkan atau dibesarkan," jelas Dr. Andri Wanananda, MS, seksolog dari Universitas Tarumanegara Jakarta.
Penis mungkin masih bisa dibesarkan pada laki-laki yang mengalami gangguan hormon, yang disebut dengan mikropenis. Namun itu pun sebaiknya dilakukan sebelum laki-laki mengalami pubertas. Gangguan ini bisa diatasi dengan pengobatan hormon yang paling efektif dilakukan sebelum anak berusia 12 tahun (sebelum pubertas).
Seperti halnya penis yang tidak bisa diperbesar, psikolog seksual Zoya Amirin menjelaskan bahwa penis juga tidak bisa diperkecil, termasuk dengan cara masturbasi.
"Penis itu size-nya sudah seperti itu, dibawa ke Mak Erot juga sebenarnya nggak akan bisa dibesarkan. Jadi gimana caranya dengan masturbasi bisa membuat penis mengecil? Secara klinis tidak bisa," jelas Zoya, yang juga anggota dari Asosiasi Seksologi Indonesia (ASI)
.
0 komentar:
Posting Komentar