30/03/12

Claire Lin Bunuh Diri di Facebook

Seorang wanita Taiwan bernama Claire Lin (31), bunuh diri di Facebook dengan menghirup gas beracun di rumahnya. Ini dilakukan Bunuh diri sambil chatting di Facebook dengan beberapa teman Facebooknya. Tak ada temannya yang menghubungi polisi.

Lin ditemukan tewas di rumahnya keesokan hari oleh kekasihnya. Polisi Taipei, Hsieh Ku-ming yang mengevakusi mayat Lin mengatakan, pihak keluarga belum menyadari adanya percakapan di Facebook tersebut. Polisi baru mengetahui saat melakukan penyelidikan.

Dugaan sementara, Lin bunuh diri karena kecewa terhadap kekasihnya yang tidak menemani di rumah saat ulang tahunnya.

Lin terekam melakukan chatting di Facebook dengan 9 orang teman. Ia berulang kali mengatakan dirinya sesak nafas karena menghirup gas beracun di dalam ruangan.
Lin bahkan sempat menampilkan gambar dari ponselnya yang menunjukkan arang yang dibakar untuk memunculkan asap beracun itu. Asap tampak memenuhi ruangan.

Salah seorang teman Facebook yang diidentifikasi bernama Chung Hsin, menuliskan kepada Lin agar tidak gegabah dan segera membuka jendela. "Tenang, buka jendela, padamkan api. Aku mohon padamu," ujarnya mencegah Lin bunuh diri.

Lin kemudian menjawab: "terlambat, asap ini mencekik. mataku berair. jangan menulis lagi."

Beberapa teman Facebook kemudian mencoba terus membujuknya melalui chatting agar menghentikan tindakan itu. Tapi sayangnya tak ada satupun yang menghubungi polisi.
Sebelum menghembuskan nafas terakhir, Lin sempat menulis dalam bahasa Cina : "Terlambat. Kamarku sudah penuh dengan asap. Saya sudah memposting gambar lainnya. Bahkan ketika saya mati, saya masih ingin mengakses Facebook. Hahaha," tulisnya.

Hsieh, polisi yang menangani mayat Lin, menyesali tak ada satupun teman Facebook yang menghubungi polisi selama 67 menit sebelum kematian Lin tersebut. "Tapi bisa jadi mereka kesulitan melacak alamat rumah dan nomor telepon Lin," ujar Hsieh.

Chai Ben-rei, sosiolog dari Universitas Taiwan Feng Chia mengatakan, insiden itu menunjukkan keterasingan sosial di internet. "Orang mungkin ragu atas apa yang mereka lihat di internet karena sifat virtualnya, sehingga mereka tidak mengambil tindakan," jelasnya.

Dalam sebuah pernyataan, Facebook menyatakan mengaku turut berduka atas kematian Lin. Facebook berharap jejaring sosial ini bisa menjadi sarana untuk membantu orang lain yang sedang dalam kesulitan dan membutuhkan bantuan.

Halaman bantuan Facebook (Facebook Help Page) memiliki link ke hotline pencegahan bunuh diri di sekitar 20 negara, termasuk Taiwan. Di dalamnya terdapat  nomor telepon Taiwan Suicide Prevention Center dan website yang tersedia untuk keterangan lebih lanjut.

Pihak Facebook menegaskan, dalam keadaan darurat pengguna sebaiknya segera menghubungi pihak yang berwenang.

.

Semoga menambah pengetahuan dan bermanfaat azberita.blogspot.com

0 komentar:

Posting Komentar